Putra-putri
Rasulullah SAW
Dari
pernikahan beliau dengan Khadijah, beliau mendapatkan 6 anak
:
1. Al-Qasim
2. Zainab
3. Ruqayyah
4. Ummu Kultsum
5. Fathimah
6. ‘Abdullah (yang disebut juga
Ath-Thayyib dan Ath-Thahir)
Itulah
putra-putri beliau yang lahir dari Khadijah. Adapun dari pernikahan beliau
dengan istri-istri yang lain, beliau tidak mendapatkan putra. Namun dari Mariyah
Al-Qibthiyah beliau mendapatkan seorang putra yang bernama Ibrahim. Jadi
putra-putri Nabi SAW semuanya berjumlah 7 orang.
Perlu
diketahui bahwa putra Rasulullah SAW yang laki-laki semuanya meninggal ketika
masih kecil. Adapun putra beliau yang perempuan, meninggalnya setelah dewasa dan
sudah bersuami. Ketika Rasulullah SAW wafat, beliau hanya meninggalkan seorang
anak perempuan, yaitu Fathimah, istri ‘Ali bin Abu
Thalib.
1.
Al-Qasim
Al-Qasim dilahirkan di Makkah
sebelum Nabi SAW diangkat menjadi Nabi, dan ia adalah putra yang pertama beliau.
Oleh karena itu beliau biasa dipanggil dengan Abul Qasim (ayahnya Qasim). Namun
ia meninggal ketika masih kecil.
2.
Zainab
Zainab
dilahirkan di Makkah pada waktu Nabi SAW belum menjadi Nabi. Setelah dewasa,
Zainab dinikahkan dengan Abul ‘Ash bin Rabi’, yang nama aslinya adalah
Laqih. Ketika Nabi SAW diangkat menjadi Nabi dan menyiarkan agama Islam, naka
Zainab pun masuk Islam, sedangkan suaminya tidak mau masuk Islam, bahkan
memusuhi Nabi SAW dan ummat Islam.
Setelah
Nabi SAW hijrah ke Madinah, maka Zainab pun ikut hijrah. Ketika terjadi perang
Badar, Abdul ‘Ash ikut menjadi tentara kaum
musyrikin dan akhirnya ia menjadi tawanan kaum muslimin. Setelah ia dibebaskan,
akhirnya iapun masuk Islam, maka Zainab kembali menjadi istri Abul ‘Ash dengan nikah yang pertama
(tidak dinikahkan lagi).Zainab wafat di Madinah pada tahun 8
Hijriyah.
3.
Ruqayyah
Ruqayyah dilahirkan di
Makkah, ketika Nabi SAW belum manjadi Nabi. Setelah dewasa, ia dinikahkan dengan
‘Utbah bin Abu Lahab. Setelah
Nabi SAW diangkat menjadi Nabi, maka Abu Lahab sangat menentang dan memusuhi
Nabi SAW. Atas desakan dari Abu Lahab, maka ‘Utbah menceraikan Ruqayyah.
Kemudian Rasulullah SAW menikahkan Ruqayyah dengan ‘Utsman bin ‘Affan. Dan iapun ikut hijrah
ke Madinah. Ruqayyah wafat di Madinah pada tahun 2 Hijriyah, ketika Nabi SAW
kembali dari perang Badar.
4.
Ummu Kultsum
Ummu
Kultsum dilahirkan di Makkah pada waktu Nabi SAW belum menjadi Nabi. Setelah
dewasa, ia dinikahkan dengan ‘Utaibah bin Abu Lahab
(adiknya ‘Utbah bin Abu Lahab). Setelah
Nabi SAW diangkat menjadi Nabi, maka Abu Lahab sangat menentang dan menyusuhi
Nabi SAW. Atas desakan Abu Lahab, maka ‘Utaibah menceraikan Ummu
Kultsum. Dengan demikian Ummu Kultsum nasibnya sama dengan Ruqayyah. Kemudian ia
ikut hijrah ke Madinah. Setelah Ruqayyah wafat, maka Nabi SAW menikahkannya
dengan ‘Utsman bin ‘Affan. Oleh sebab itu maka
‘Utsman bin ‘Affan diberi gelar Dzun
Nuuraini (yang mempunyai dua cahaya), karena dua kali menjadi menantu Nabi SAW.
Ummu Kultsum wafat pada tahun 9 Hijriyah.
5.
Fathimah
Fathimah dilahirkan di Makkah
ketika Nabi SAW belum menjadi Nabi, yaitu pada waktu beliau berusia 35 tahun.
Ketika itu kaum Quraisy sedang sibuk membangun Ka’bah yang rusak karena dilanda
banjir. Setelah dewasa ia dinikahkan dengan ‘Ali bin Abu Thalib.
Pernikahan Fathimah dengan ‘Ali bin Abu Thalib terjadi
pada bulan Dzulhijjah tahun 2 Hijriyah. Ketika Rasulullah SAW wafat, maka
Fathimah adalah satu-satunya putri beliau yang masih hidup. Fathimah wafat pada
6 bulan setelah wafatnya Nabi SAW, yaitu pada tanggal 3 Ramadlan tahun 11
Hijriyah.
6.
‘Abdullah
‘Abdullah dilahirkan di
Makkah. Ada yang mengatakan ia dilahirkan ketika Nabi SAW sudah diangkat menjadi
Nabi. Ia diberi gelar Ath-Thayyib dan Ath-Thahir. ‘Abdullah meninggal ketika
masih kanak-kanak.
7.
Ibrahim
Ibrahim
dilahirkan di Madinah pada tahun 8 Hijriyah. Ia dilahirkan dari seorang ibu
bernama Mariyah Al-Qibthiyah. Ibrahim meninggal ketika masih kecil, ketika baru
berumur 18 bulan. Ketika itu terjadi gerhana matahari.
Demikianlah putra-putri Nabi
SAW.
Para cucu Rasululah
SAW
Semua
cucu Rasulullah SAW adalah keturunan dari putri beliau, karena putra beliau yang
laki-laki semuanya meninggal ketika masih kecil. Cucu Nabi SAW adalah sebagai
berikut :
1.
‘Ali bin Abul ‘Ash
2.
Umaamah binti Abul ‘Ash
3.
‘Abdullah bin ‘Utsman bin ‘Affan
4.
Hasan bin ‘Ali bin Abu
Thalib
5.
Husain bin ‘Ali bin Abu
Thalib
6.
Muhsin bin ‘Ali bin Abu
Thalib
7.
Zainab binti ‘Ali bin Abu
Thalib
8. Ummu
Kultsum binti ‘Ali bin Abu
Thalib
1.
‘Ali bin Abul
‘Ash
‘Ali bin Abul ‘Ash adalah putra Zainab binti
Muhammad Rasulullah SAW dengan Abul ‘Ash bin Rabi’. Ia pernah diboncengkan oleh
Rasulullah SAW ketika penaklukan Makkah. ‘Ali meninggal ketika hampir
baligh.
2.
Umaamah binti Abul ‘Ash
Umaamah
binti Abul ‘Ash adalah putri Zainab binti
Muhammad Rasulullah SAW dengan Abul ‘Ash bin Rabi’. Ketika kecil, Umaamah
sering diajak Nabi SAW shalat di masjid, dan beliau pernah shalat dengan
menggendong cucu beliau ini. Setelah Fathimah binti Rasulullah SAW wafat,
Umaamah dinikahi oleh ‘Ali bin Abu
Thalib.
3.
‘Abdullah bin
‘Utsman bin
‘Affan
‘Abdullah bin ‘Utsman bin ‘Affan adalah putra Ruqayyah
binti Muhammad Rasulullah SAW dengan ‘Utsman bin ‘Affan. Namun ‘Abdullah meninggal pada usia
6 tahun.
4.
Hasan bin ‘Ali bin Abu
Thalib
Hasan
bin ‘Ali bin Abu Thalib adalah
putra Fathimah binti Muhammad Rasulullah SAW dengan ‘Ali bin Abu Thalib, lahir
pada tahun 3 Hijriyah dan wafat pada tahun 49 Hijriyah.
5.
Husain bin ‘Ali bin Abu
Thalib
Husain
bin ‘Ali bin Abu Thalib adalah
putra Fathimah binti Muhammad Rasulullah SAW dengan ‘Ali bin Abu Thalib, lahir
pada tahun ke 4 Hijriyah dan wafat pada tahun 61 Hijriyah
6.
Muhsin bin ‘Ali bin Abu
Thalib
Muhsin
bin ‘Ali bin Abu Thalib adalah
putra Fathimah binti Muhammad Rasulullah SAW dengan ‘Ali bin Abu Thalib, namun
tidak lama setelah lahir, ia meninggal dunia.
7.
Zainab binti ‘Ali bin Abu
Thalib
Zainab
binti ‘Ali bin Abu Thalib adalah
putri Fathimah binti Muhammad Rasulullah SAW dengan ‘Ali bin Abu Thalib. Setelah
dewasa Zainab binti ‘Ali bin Abu Thalib ini
dinikahi oleh ‘Abdullah bin Ja’far bin Abu
Thalib.
8.
Ummu Kultsum binti ‘Ali bin Abu
Thalib
Ummu
Kultsum binti ‘Ali bin Abu Thalib adalah
putri Fathimah binti Muhammad Rasulullah SAW dengan ‘Ali bin Abu Thalib. Setelah
dewasa ia dinikahi oleh ‘Umar bin Khaththab. Setelah
‘Umar bin Khaththab wafat, ia
dinikahi oleh ‘Aun bin Ja’far. Setelah ‘Aun bin Ja’far wafat, ia dinikahi oleh
‘Abdullah bin Ja’far.
Demikianlah cucu-cucu
Rasulullah SAW sebanyak 8 orang. Namun yang terkenal dalam sejarah Islam hanya
dua orang, yaitu Hasan dan Husain.
Para
paman Nabi SAW (saudara laki-lakinya ‘Abdullah bin
‘Abdul Muththalib, ayah Nabi
Muhammad SAW)
1.
Al-Haarits
2.
Qutsam
3. Abu
Thalib
4.
Az-Zubair
5.
Abdul Ka’bah
6.
Hamzah
7.
Al-Muqowwam
8.
Al-Mughiirah
9. Abu
Lahab
10. Al-Ghiidaaq
11. Dliroor
12. Al-‘Abbas
Dari
paman-paman Nabi SAW di atas yang masuk Islam adalah Hamzah bin ‘Abdul Muththalib dan
‘Abbas bin ‘Abdul
Muththalib.
Para
bibi Nabi SAW (saudara perempuan ‘Abdullah bin
‘Abdul Muththalib, ayah Nabi
Muhammad SAW}
1. Ummu
Hakim (Al-Baidloo’)
2.
Barroh
3.
Arwaa
4.
Umaimah
5.
‘Atikah
6.
Shofiyah
Diantara para bibi Nabi SAW
yang masuk Islam adalah Shofiyah (ibunya Zubair bin ‘Awwam). Ia masuk Islam dan
ikut berhijrah. Ia wafat pada masa Khalifah ‘Umar bin
Khaththab.
Dari
paman dan bibi Nabi SAW di atas yang seayah seibu dengan ‘Abdullah ayah Rasulullah SAW
adalah :
1. Abu Thalib
2. Az-Zubair
3. Abdul Ka’bah
4. Ummu Hakim
5. Barroh
6. Arwaa
7. Umaimah
8. ‘Atikah
Adapun
yang lainnya adalah seayah dengan ‘Abdullah ayah Rasulullah SAW,
namun lain ibu.
Ibu-ibu yang pernah mengasuh
Nabi SAW
Ibu-ibu
yang pernah merawat dan mengasuh Nabi SAW semasa kecilnya adalah
:
1. Aminah binti Wahab bin Abdu manaf bin Zuhrah
bin Kilaab, ibu beliau SAW.
2. Tsuwaibah (yang juga ibu susu
beliau)
3. Halimah As-sa’diyah (juga ibu susu
beliau)
4. Syaimaa’ anak perempuan Halimah
As-Sa’diyah yang juga merupakan
saudara sepesusuan Nabi SAW (ia mengasuhnya bersama
ibunya).
5. Ummu Aiman Barakah Al-Habasyiyah, seorang
hamba sahaya yang beliau warisi dari ayah beliau. Ummu Aiman ini yang beliau
nikahkan dengan Zaid bin Haritsah, lalu mempunyai anak bernama Usamah bin
Zaid.
Ibu susu Nabi
SAW
1. Tsuwaibah, seorang hamba sahaya Abu Lahab yang
sudah dimerdekakan. Tetapi ia hanya menyusui beliau dalam beberapa hari saja.
Waktu itu Tsuwaibah juga menyusui seorang anak yang bernama ‘Abdullah bin Abdul Asad
Al-Makhzumiy (Abu Salamah), disamping menyusui anaknya sendiri yang bernama
Masruh.
2. Halimah As-Sa’diyah, seorang perempuan dari
qabilah Bani Sa’ad. Setelah Nabi SAW disusui
beberapa hari oleh Tsuwaibah, kemudian beliau disusui oleh Halimah
As-Sa’diyah. Pada waktu itu Halimah
sedang menyusui anaknya sendiri yang bernama ‘Abdullah (saudaranya Anisah
dan Syaimaa’) anaknya Al-Haarits bin
‘Abdul ‘Uzza bin Rifaa’ah As-Sa’diy. Halimah
As-Sa’diyah menyusui Nabi SAW
hampir dua tahun, disamping itu Halimah As-Sa’diyah juga pernah menyusui
Hamzah bin ‘Abdul Muththalib selama satu
hari. Disamping itu Halimah As-Sa’diyah juga pernah menyusui
Abu Sufyan bin Al-Haarits bin ‘Abdul Muththalib (anak paman
Nabi SAW).
Saudara sepesusuan Nabi
SAW
1. ‘Abdullah bin Abdul Asad
Al-Makhzumiy
2. Masruh
3. Hamzah bin ‘Abdul
Muththalib
4. ‘Abdullah bin
Al-Haarits
5. Anisah binti Al-Haarits
6. Syaimaa’ binti
Al-Haarits
7. Abu Sufyan bin Al-Haarits bin ‘Abdul
Muththalib
Nasab Rasulullah
SAW
Di
dalam kitab Sairu A’laamin Nubalaa’ oleh Imam Adz-Dzahabiy
bagian Sirah Nabawiyah juz 1, hal. 29 nasab Nabi SAW disebutkan sebagai berikut
:
مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ اَبُو اْلقَاسِمِ سَيّدُ اْلمُرْسَلِيْنَ وَ
خَاتَمُ النَّبِيّيْنَ، هُوَ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبْدِ اْلمُطَّلِبِ
وَ اسْمُ عَبْدِ اْلمُطَّلِبِ شَيْبَةُ بْنِ هَاشِمٍ وَ اسْمُهُ عَمْرٌو بْنِ
عَبْدِ مَنَافٍ وَ اسْمُهُ اْلمُغِيْرَةُ بْنِ قُصَيّ وَ اسْمُهُ زَيْدٌ بْنِ
كِلاَبِ بْنِ مُرَّةَ بْنِ كَعْبِ بْنِ لُؤَيّ بْنِ غَالِبِ بْنِ فِهْرِ بْنِ
مَالِكِ بْنِ النَّضْرِ بْنِ كِنَانَةَ بْنِ خُزَيْمَةَ بْنِ مُدْرِكَةَ وَاسْمُهُ
عَامِرٌ بْنِ اِلْيَاسَ بْنِ مُضَرَ بْنِ نِزَارِ بْنِ مَعَدّ بْنِ
عَدْنَانَ. سير اعلام النبلاء 1: 29
Muhammad Rasulullah, Abul
Qasim, penghulu para Rasul dan penutup para Nabi, beliau adalah Muhammad bin
‘Abdullah bin ‘Abdul Muththalib (nama
aslinya Syaibah) bin Haasyim (nama aslinya ‘Amr) bin ‘Abdi Manaaf (nama aslinya
Mughirah) bin Qushaiy (nama aslinya Zaid) bin Kilaab, bin Murrah, bin
Ka’ab, bin Luaiy, bin Ghaalib,
bin Fihr, bin Maalik, bin Nadlr, bin Kinaanah, bin Khuzaimah, bin Mudrikah (nama
aslinya ‘Aamir) bin Ilyaas, bin
Mudlar, bin Nizaar, bin Ma’add bin ‘Adnaan. [Sairu A’laamin Nubalaa’ juz 1, hal. 29, nasab beliau
ini sama dengan yang disebutkan oleh Ibnul Qayyim Al-Jauziyah dalam Zaadul
Ma’aad juz 1, hal.
71].
Sedangkan ‘Adnaan adalah keturunan
Isma’il bin Ibrahim AS, namun
tidak diketahui antara ‘Adnaan sampai Nabi
Isma’il ini sudah selang berapa
generasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar