1/23/2013

SEKARANG ZAMAN EDAN, KALAU NGGAK EDAN YA TIDAK KEBAGIAN

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبّ اْلعَالَمِيْنَ. وَ بِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى اُمُوْرِ الدُّنْيَا وَ الدّيْنِ، وَ اَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِاْلهُدَى وَ دِيْنِ اْلحَقّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدّيْنِ كُلّهِ وَ لَوْ كَرِهَ اْلكفِرُوْنَ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لاَ نَعْبُدُ اِلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدّيْنَ، وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ، اَمَّا بَعْدُ:
وَ اَذّنْ فِى النَّاسِ بِاْلحَجّ يَأْتُوْكَ رِجَالاً وَّ عَلى كُلّ ضَامِرٍ يَّأْتِيْنَ مِنْ كُلّ فَجّ عَمِيْقٍ لّيَشْهَدُوْا مَنَافِعَ لَهُمْ وَ يَذْكُرُوا اسْمَ اللهِ فِيْ اَيَّامٍ مَّعْلُوْمَاتٍ. الحج 27-28
Dan serulah kepada manusia untuk mengerjakan hajji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta yang kurus, yang datang dari segenap penjuru yang jauh, supaya mereka mempersaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan. [QS. Al-Hajj : 27-28]
Kaum Muslimin dan Muslimat yang dirahmati Allah SWT, ibadah hajji adalah salah satu rukun Islam, yang merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat.
وَ ِللهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ اْلبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلاً. ال عمران: 97
Mengerjakan hajji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. [Ali ‘Imraan : 97]
Allah juga mensyariatkan ibadah qurban kepada setiap umat termasuk ummat Islam. Firman Allah :
وَ لِكُلّ اُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لّيَذْكُرُوا اسْمَ اللهِ عَلى مَا رَزَقَهُمْ مّنْ بَهِيْمَةِ اْلاَنْعَامِ، فَاِلَهُكُمْ اِلهٌ وَّاحِدٌ فَلَه اَسْلِمُوْا، وَ بَشّرِ اْلمُخْبِتِيْنَ.
Dan bagi tiap-tiap ummat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban) supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah dirizqikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah khabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah). [QS. Al-Hajj : 34]
Ibadah hajji dan ibadah qurban dalam Islam disyariatkan dalam satu rangkaian, agar ummat Islam mengikuti jejak Nabi Ibrahim dalam kethaatan dan kepatuhan serta keshabarannya dalam melaksanakan perintah-perintah Allah SWT tanpa ada keraguan sedikitpun.
Nabi Ibrahim diperintah oleh Allah SWT menyembelih putranya (Isma’il), tanpa ragu-ragu perintah tersebut dilaksanakan, walaupun pekerjaan tersebut tidak umum dan tidak masuk akal sehat untuk dilaksanakan, namun dengan keyaqinan mantap, bahwa apapun yang diperintahkan oleh Allah SWT pasti mendatangkan kebaikan, karena tidak mungkin Allah akan menyesatkan dan menyengsarakan hamba-Nya. Ternyata perintah tersebut merupakan ujian keimanan bagi Nabi Ibrahim AS antara kecintaannya kepada anak satu-satunya yang sangat disayangi dengan cintanya kepada Allah SWT. Maka luluslah Nabi Ibrahim menghadapi ujian tersebut, beliau lebih mencintai Allah daripada anaknya. Dengan tawakkal kepada Allah dilaksanakanlah penyembelihan terhadap Isma’il.
Setelah Nabi Ibrahim lulus menghadapi ujian tersebut, maka Allah SWT berfirman :
قَدْ صَدَّقْتَ الرُّءْيَا، اِنَّا كَذلِكَ نَجْزِى اْلمُحْسِنِيْنَ. اِنَّ هذَا لَهُوَ اْلبَلؤُ اْلمُبِيْنُ. وَ فَدَيْنهُ بِذِبْحٍ عَظِيْمٍ. الصفات: 105-107
Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. [QS. Ash-Shaffaat : 105-107]
Dengan demikian selamatlah Isma’il dari bahaya maut atas sembelihan oleh ayahnya. Semua peristiwa itu ditetapkan oleh Allah menjadi syariat ibadah qurban bagi ummat Islam yang dilaksanakan setiap hari raya ‘Iedul Adlha seperti sekarang ini.

اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ، لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَ اللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ وَ ِللهِ اْلحَمْدُ

Nabi Ibrahim AS adalah bapak tauhid bagi manusia, tidak ada yang beliau takuti selain Allah, walaupun harus berseberangan keyaqinan dengan ayahnya sendiri dan penguasa saat itu, hingga akhirnya Ibrahim AS ditangkap dan dibakar dalam kobaran api oleh penguasa yang dhalim pada waktu itu (Raja Namrud). Berkat tawakkalnya kepada Allah, maka Allah menolong hamba-Nya yang bertawakkal kepada-Nya dengan firman-Nya :
وَ مَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ فَهُوَ حَسْبُه، اِنَّ اللهَ بَالِغُ اَمْرِه، قَدْ جَعَلَ اللهُ لِكُلّ شَيْءٍ قَدْرًا. الطلاق: 3
Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, maka Allah akan mencukupkan (membereskan) semua yang menjadi keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi segala sesuatu. [QS. Ath-Thalaaq : 3]
Maka ketika Nabi Ibrahim dilemparkan ke kobaran api yang membara, Allah berfirman :
يَا نَارُ كُوْنِيْ بَرْدًا وَّ سَلمًا عَلى اِبْرهِيْمَ. الانبياء: 69
Hai api, menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim. [QS. Al-Anbiyaa’ : 69]
Oleh karena itu seharusnyalah bagi setiap orang mu’min bertawakkal sepenuhnya kepada Allah SWT.
وَ عَلَى اللهِ فَلْيَتَوَكَّلِ اْلمُؤْمِنُوْن. ال عمران: 122
Dan hendaklah kepada Allah saja orang-orang mu’min bertawakkal. [QS. Ali ‘Imraan : 122]
Bertawakkal kepada Allah maksudnya, dalam mengatasi permasalahan apasaja kita bekerja keras sesuai dengan sunnatullah, dan semaksimalnya menurut petunjuk Allah, adapun hasilnya kita serahkan sepenuhnya kepada Allah SWT yang telah membuat ketentuan segala sesuatu.
Oleh karena itu peristiwa Nabi Ibrahim dalam menghadapi situasi sulit dan membahayakan, berakhir dengan selamat dan menggembirakan, menjadi pelajaran yang sangat berharga dan sangat penting kita perhatikan untuk mengatasi kesulitan bangsa yang semakin parah ini.
Marilah kita perhatikan firman-firman Allah dan sabda Rasulullah SAW berikut ini :
وَ اِذَآ اَرَدْنَآ اَنْ نُّهْلِكَ قَرْيَةً اَمَرْنَا مُتْرَفِيْهَا فَفَسَقُوْا فِيْهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا اْلقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيْرًا. الاسراء: 16
Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah/para pembesar negeri itu supaya menthaati Allah, tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu,maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya ketentuan Kami, lalu Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. [QS. Al-Israa’ : 16]
وَ مَآ اَرْسَلْنَا فِيْ قَرْيَةٍ مّنْ نَّذِيْرٍ اِلاَّ قَالَ مُتْرَفُوْهَآ اِنَّا بِمَآ اُرْسِلْتُمْ بِه كفِرُوْنَ. وَ قَالُوْا نَحْنُ اَكْثَرُ اَمْوَالاً وَّ اَوْلاَدًا وَّ مَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِيْنَ. سبأ: 34-35
Dan Kami tidak mengutus pada suatu negeri seorang pemberi peringatan pun, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata, “Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu diutus untuk menyampaikannya”. (34)
Dan mereka berkata, “Kami lebih banyak mempunyai harta dan anak-anak (dari pada kamu), dan kami sekali-kali tidak akan diadzab”. (35).
Manusia dikaruniai harta yang berlimpah-ruah, dikaruniai kedudukan yang terhormat di suatu negeri, namun tidak disyukuri, malah dijadikan untuk kesombongan, menentang kebenaran dari Allah. Mereka merasa dengan harta dan anak-anak (anak buah) mereka, dapat menolak adzab Allah, sekalipun mereka kufur terhadap aturan-aturan Allah. Sikap yang demikian itu menjadi penyebab hancurnya negeri dimana mereka bertempat tinggal.
Selain kufurnya orang-orang yang hidup mewah dan para pejabat negara, yang menyebabkan hancurnya suatu negeri, Rasulullah SAW bersabda :
اِنَّ مِنْ اَشْرَاطِ السَّاعَةِ اَنْ يُرْفَعَ اْلعِلْمُ وَ يَثْبُتَ اْلجَهْلُ وَ يُشْرَبَ اْلخَمْرُ وَ يَظْهَرَ الزّنَا. البخارى 1: 28
Sesungguhnya diantara tanda-tanda datangnya kehancuran suatu bangsa ialah diangkatnya (didangkalkannya) pengetahuan agama, serta didukungnya sifat jahil (bodoh) tentang agama, diminumnya minuman keras secara terang-terangan dan dilakukan perzinaan secara meluas dan terang-terangan. [HR. Bukhari juz 1, hal. 28]
اِذَا ظَهَرَ الزّنَا وَ الرّبَا فِى قَرْيَةٍ فَقَدْ اَحَلُّوْا بِنَفْسِهِمْ عَذَابَ اللهِ. الحاكم
Apabila perbuatan zina dan riba telah terang-terangan di suatu negeri, maka penduduk negeri itu sudah rela terhadap datangnya adzab Allah pada diri mereka. [HR. Hakim]

اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ، لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَ اللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ وَ ِللهِ اْلحَمْدُ

Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah, marilah kita cermati dan kita rasakan dengan lubuk hati yang paling dalam Sabda Rasulullah SAW itu dan kita renungkan yang terjadi di negeri yang kita cintai ini. Dangkalnya pengetahuan agama berarti jauhnya dari pemahaman terhadap Al-Qur’an, sedangkan Al-Qur’an adalah Al-Furqan (pembeda antara yang haq dengan yang bathil). Maka akibatnya tidak bisa membedakan antara yang haq dengan yang bathil, yang baik maupun yang buruk, yang halal maupun yang haram. Jahil terhadap agama mendapat dukungan, karena baik dan buruk, benar dan salah tidak diukur dari kebenaran yang muthlaq, yakni dari Allah SWT, tetapi diukur dengan keinginan hawa nafsu kebanyakan orang, dengan dalil “Demokrasi”. Sekalipun benar menurut agama, kalau banyak orang yang tidak setuju, maka kebenaran tadi dipandang suatu yang bathil atau buruk, tidak boleh dilakukan.
Suatu contoh tentang poligami. Poligami jelas halal dan sah dalam pandangan Islam. Sebelum Islam datang, poligami itu sesuatu yang biasa, ada orang yang mempunyai istri 60, bahkan sampai 700. Maka Islam mengatur dan membatasi sampai 4 saja, lebih dari 4 haram hukumnya.
Raja-raja dahulu juga kebanyakan berpoligami. Satu saja Istri raja yang resmi dan disebut permaisuri, yang lain disebut selir, bahkan selirnya lebih dari 4. Mengapa manusia tidak memperbincangkan masalah tersebut ?
Sedangkan kyai muda dan kondang Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) yang melakukan poligami jadi pembicaraan seru, sampai Presiden pun ikut angkat bicara. Ada apa dibalik itu semua ?. Saya ucapkan “Selamat kepada Aa Gym, semoga diberkati Allah SWT pernikahannya yang kedua”, dan semoga beliau menikah lagi untuk yang ketiga dan keempat. Karena beliau mampu dari segala seginya. Biarpun banyak orang mau bilang apalah. Kebenaran itu tetap benar, dan diridlai oleh Allah, sekalipun hanya seorang yang menjalankan. Sebaliknya kebathilan itu tetap bathil dan dikutuk oleh Allah, sekalipun banyak orang yang melakukannya.
Maka, kebenaran menurut Islam tidak ditentukan oleh pendapat kebanyakan orang (suara terbanyak), karena kebanyakan orang memilih jalan yang sesat daripada jalan yang selamat. Perhatikan firman Allah SWT :
وَ اِنْ تُطِعْ اَكْثَرَ مَنْ فِى اْلاَرْضِ يُضِلُّوْكَ عَنْ سَبِيْلِ اللهِ، اِنْ يَّتَّبِعُوْنَ اِلاَّ الظَّنَّ وَ اِنْ هُمْ اِلاَّ يَخْرُصُوْنَ. الانعام: 116
Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta terhadap Allah. [QS. Al-An’aam : 116]
وَ لَوِ اتَّبَعَ اْلحَقُّ اَهْوَآءَهُمْ لَفَسَدَتِ السَّموتُ وَ اْلاَرْضُ وَ مَنْ فِيْهِنَّ، بَلْ اَتَيْنهُمْ بِذِكْرِهِمْ فَهُمْ عَنْ ذِكْرِهِمْ مُّعْرِضُوْنَ. المؤمنون: 71
Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan (Al-Qur’an), tetapi mereka berpaling dari Al-Qur’an itu. [QS. Al-Mu’minuun : 71]
Oleh karena itu bagi orang yang beriman, kebenaran itu muthlaq dari Allah, maka apa yang ditetapkan oleh Allah tidak akan ada pilihan lain. Perhatikan firman Allah SWT :
وَ مَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَّ لاَ مُؤْمِنَةٍ اِذَا قَضَى اللهُ وَ رَسُوْلُه اَمْرًا اَنْ يَّكُوْنَ لَهُمُ اْلخِيَرَةُ مِنْ اَمْرِهِمْ، وَ مَنْ يَّعْصِ اللهَ وَ رَسُوْلَه فَقَدْ ضَلَّ ضَللاً مُّبِيْنًا. الاحزاب: 36
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu’min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan akan ada bagi mereka pilihan (yang ain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka dia telah sesat, sesat yang nyata. [QS. Al-Ahzaab : 36]
Mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maksudnya tidak menyetujui atau menentang ketetapan Allah, mengharamkan yang dihalalkan oleh Allah, termasuk poligami. Yang demikian itu dinyatakan oleh Allah, bahwa dia adalah memilih jalan yang sesat.

اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ، لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَ اللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ وَ ِللهِ اْلحَمْدُ

Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah, selanjutnya kita perhatikan tentang pornoaksi dan pornografi.
Pornografi dan pornoaksi jelas-jelas dilarang dalam agama Islam dan sangat berbahaya akibatnya bagi keselamatan bangsa. Sebelum Islam, nilai wanita sangat rendah di mata manusia, sehingga orang yang melahirkan anak wanita, merasa malu, dan diqubur hidup-hidup anak tersebut. Wanita hanya sebagai pemuas nafsu seksual. Tidak ada lagi rasa hormat seorang anak terhadap ibunya. Islam sangat menjunjung tinggi derajat wanita, sampai Rasulullah mengatakan, “Surga itu di bawah telapak kaki para ibu”. Artinya, tidak akan bisa masuk surga seseorang bila tidak menghormati ibunya. Islam sangat menjaga kehormatan wanita, sehingga pakaian bagi mereka, Allah yang menentukan. Perhatikan firman Allah dalam surat Al-Ahzaab : 59, yang artinya : Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anakmu yang perempuan dan istri-istri orang mu’min, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Pakaian seorang mu’minat dijadikan untuk menjaga keselamatan dirinya agar tidak diganggu atau menimbulkan gangguan, karena bisa menimbukan fitnah yang besar dan sangat membahayakan.
Perhatikan sabda Rasulullah SAW :
مَا تَرَكْتُ بَعْدِى فِتْنَةً هِيَ اَضَرُّ عَلَى الرّجَالِ مِنَ النّسَاءِ. البخارى و مسلم
Tidak ada fitnah yang paling membahayakan kaum lelaki sesudah zamanku, kecuali fitnah wanita. [HR. Bukhari dan Muslim]
Allah memerintahkan para wanita menutup aurat agar tidak menimbulkan gangguan, tetapi mereka sengaja menentang, malah menyelenggarakan “kontes ratu kecantikan”, ketika tampil di atas panggung disaksikan ribuan mata, bahkan mungkin jutaan mata. Mereka telanjang dengan menampakkan terang-terangan auratnya, hanya beberapa senti meter persegi saja kain yang disisakan melekat di tubuhnya.
Sifat jahil terhadap agama yang merupakan tanda-tanda datangnya kehancuran suatu bangsa mendapat dukungan, bahkan difasilitasi. Wanita seolah menjadi barang dagangan yang dipromosikan dari segi kecantikan wajahnya, kemerduan suaranya, kemolekan tubuhnya, goyang badan dan pinggulnya/genitnya, sampai pada mempertontonkan auratnya.
Bagi yang mendapat juara dalam kontes tadi mendapat sambutan dan penghargaan yang tinggi, disanjung-sanjung, dikatakan membawa nama harum negara. Padahal Rasulullah SAW bersabda :
… وَ نِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيْلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُؤُوْسُهُنَّ كَاَسْنِمَةِ اْلبُخْتِ اْلمَائِلَةِ، لاَ يَدْخُلْنَ اْلجَنَّةَ وَ لاَ يَجِدْنَ رِيْحَهَا وَ اِنَّ رِيْحَهَا لَيُوْجَدُ مِنْ مَسِيْرَةِ كَذَا وَ كَذَا. مسلم 3: 1680
….dan wanita-wanita yang berpakaian tetapi seperti telanjang (auratnya tampak jelas), yang genit dan menggenitkan kepala mereka seperti punuk unta yang melenggang. Mereka tidak bisa masuk surga, bahkan mencium baunyapun tidak. Padahal harumnya surga bisa tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian (selama 500 tahun). [HR. Muslim dan Ahmad]
Perbuatan porno yang sangat keras dikutuk oleh Allah, sehingga harumnya surgapun tidak bisa mendapatkan, malah dipuji, disanjung dan diberi penghargaan. Na’uudzu billaahi min dzaalik.

اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ، لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَ اللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ وَ ِللهِ اْلحَمْدُ

Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah, keadaanyang demikian sangat besar pengaruhnya terhadap kerusakan moral generasi muda bangsa. Apalagi didukung dengan pergaulan bebas tanpa mengenal mahram dan bukan mahram, halal maupun haram. Maka banyak generasi muda, bahkan anak-anak dibawah umur (ABG) terseret ke lembah kebinatangan (hina), yakni hubungan sex di luar nikah (perzinaan), yang sangat berbahaya akibatnya. Tidak saja generasi muda, bapak-bapak yang sudah punya istri pun tidak sedikit mempunyai simpanan wanita idaman lain (WIL) yang tanpa nikah. Maka tidak aneh jika orang yang mempunyai kedudukan terhormat di negeri ini bisa tergoda dengan goyang dan genitnya penyanyi ndang-ndut.
Menurut Eva Kusuma Sundari, salah seorang anggota DPR RI, mengakui adanya skandal sex di DPR, bahkan dia mensinyalir ada germo yang beroperasi memasok penyanyi ndang-ndut untuk para politikus (Suara Merdeka, 06 Des. 2006).
Menurut Permadi, juga salah seorang anggota DPR RI mengatakan bahwa skandal sex anggota DPR dengan perempuan-perempuan cantik bukan hanya dilakukan oleh seorang, tetapi banyak yang melakukan, tetapi mereka pintar menyembunyikan. Praktek main perempuan tidak hanya di gedung DPR, di gedung pemerintahan atau lainnya juga sama (kata Permadi. Suara Merdeka 06 Des. 2006). Kata Permadi juga, bahwa praktek skandal sex di DPR, bisa saja para anggota affair dengan sekretarisnya, penjaja barang dan jasa atau wanita lain. Skandal sex sepertinya di DPR bukan masalah, maka tidak pernah dibahas secara serius. Bahkan dia mengatakan, “Sekarang jaman edan, kalau nggak ikut edan ya… tidak kebagian”. (Suara Merdeka, 06 Des. 2006).
Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah, apa yang dikatakan oleh kedua anggota DPR RI tersebut tentu tidak semua anggota DPR dan para pemegang pemerintahan seperti itu. Saya yaqin, yang baik-baik, yang masih mempunyai iman masih banyak juga. Dengan iman, mereka tidak akan melakukan seperti itu, mereka yaqin bahwa jabatan/kedudukan yang dimiliki adalah suatu amanat yang mesti akan dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT kelak. Mereka yaqin juga bahwa apa yang dilakukan tidak akan bisa bersembunyi dari pengawasan Allah SWT, walaupun bisa tidak diketahi oleh manusia. Mereka meyaqini sepenuhnya firman Allah dalam QS. Al-Mujadalah : 7, yang artinya : Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi ? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang melainkan Dia lah yang keempatnya, dan (pembicaraan rahasia) antara lima orang melainkan Dia lah yang keenamnya. Dan tidak (pula) pembicaraan antara (jumlah) yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia ada bersama mereka di manapun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari qiyamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Kalau kita rasakan keadaan bangsa kita ini memang sangat memprihatinkan, ada pemimpin-pemimpin bangsa dan wakil-wakil rakyat yang moralnya sebobrok itu. Apalagi mendengar yang dikatakan oleh penyair terkenal Taufiq Ismail, beliau mengatakan bahwa aborsi di Indonesia mencapai 2,2 juta setahun, maknanya setiap 15 detik seorang calon bayi meninggal di suatu tempat di negeri Indonesia ini. (Republika, 22 Des. 2006).
Kondisi yang demikian, akibat perzinaan (hubungan gelap tanpa nikah). Maka apakah perbuatan porno yang sangat dikutuk oleh Allah karena berakibat kerusakan moral yang sangat fatal itu akan kita biarkan, bahkan kita lindungi ? Sedangkan poligami yang diridlai oleh Allah dan halal akan dipersulit, bahkan dilarang ?
Perlu direnungkan dan dicermati sedalam-dalamnya, jangan salah langkah yang akibatnya akan membahayakan.
Kami berharap, sekalipun sekarang dikatakan Zaman Edan kalau tidak ikut edan tidak kebagian, namun tuan-tuan wakil rakyat yang terhormat dan pemimpin-pemimpin yang diserahi amanat memegang pemerintahan negeri ini jangan ikut-ikutan Edan. Bagaimana nasib rakyat yang 200 juta lebih ini nanti, kalau diurus oleh orang-orang Edan ?
Kami berharap yang sudah telanjur edan segeralah bertaubat, menyesali perbuatan-perbuatan yang membawa dosa dan hina, masih ada kesempatan. Sebesar-besar murka Allah masih besar kasih sayang-Nya, maka segeralah mengharap kasih sayang Allah. Perhatikan firman Allah (yang artinya) : Katakanlah, “Hai hamba-hamba-Ku yang mengerjakan sesuatu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhan mu dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang adzab kepadamu, kemudian kamu tidak dapat ditolong lagi. Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhan mu sebelum datang adzab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya. [QS. Az-Zumar : 53-55]
Bagi yang belum edan hendaklah lebih hati-hati, karena bujuk rayu syaithan sangat menarik dan menggiurkan, sedangkan akibatnya sangat menyengsarakan.
Kepada kaum muslimin khususnya dan kepada seluruh rakyat Indonesia pada umumnya, dengan kejadian-kejadian dan keadaan yang menyedihkan ini hendaklah bisa mengambil pelajaran, makin mendewasakan kita dalam memilih wakil-wakil dan menyerahkan amanat untuk mengatur negara yang besar ini dan jumlah penduduk yang besar pula. Pilihlah wakil-wakil rakyat yang benar-benar thaat menjalankan agamanya, tidak hanya formalitas, dan hendaknya hanya kepada Allah saja mereka takut melanggar larangan-larangan-Nya. Jangan mau lagi dijadikan kuda troya oleh manusia-manusia yang angkara murka untuk mencapai tujuan mereka ! Jangan mau lagi ditipu dengan rayuan-rayuan gombal, banyak ngobral janji, tetapi hanya isapan jempol belaka. Untuk menentukan pilihan, kalau saudara tidak mengerti, tanyakan kepada orang yang mengerti, yang netral, dan saudara percaya terhadap kejujuran orang tersebut, bukan kepada calo-calo dari orang-orang yang angkara murka tadi.
Sebagai penutup untuk menambah kehati-hatian dalam memilih wakil dan calon-calon pemimpin rakyat, saya kutipkan sebuah maqalah sebagai berikut :
سَيَأْتِى عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ هِمَّتُهُمْ بُطُوْنُهُمْ وَ شَرَفُهُمْ مَتَاعُهُمْ وَ قِبْلَتُهُمْ نِسَائُهُمْ وَ دِيْنُهُمْ دَرَاهِمُهُمْ وَ دَنَانِيْرُهُمْ اُولئِكَ شَرُّ اْلخَلْقِ لاَ خَلاَقَ لَهُمْ عِنْدَ اللهِ.
Akan datang suatu masa pada manusia, bahwa cita-cita mereka untuk perut mereka, kemuliaan mereka adalah kekayaan mereka, kiblat mereka adalah wanita, agama mereka dalah dirham dan dinar (uang) mereka. Mereka itulah seburuk-buruk makhluq, mereka tidak mendapat (kebaikan) apapun di sisi Allah.
Dengan demikian jangan memilih orang yang seburuk-buruk makhluq menurut pandangan Allah.
اِنَّ شَرَّ الدَّوَآبّ عِنْدَ اللهِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَهُمْ لاَ يُؤْمِنُوْنَ. الانفال: 55
Sesungguhnya binatang (makhluq) yang paling buruk menurut pandangan Allah ialah orang-orang kafir. Mereka itu tidak beriman. [QS. Al-Anfaal : 55]
Semoga bermanfaat pada diri saya dan pada kita semua, Aamiin ya Robbal ‘aalamiin.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَ اِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَ تَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّ فِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَّ قِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَ اْلحَمْدُ ِللهِ رَبّ اْلعَالَمِيْنَ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang kehidupan Dunia

  TENTANG DUNIA فعَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ ...