Setelah
Nabi SAW dan kaum muslimin kembali dari Hudaibiyah, kemudian beliau berdakwah
dengan berkirim surat
kepada raja-raja dan para pembesar di sekitar tanah ‘Arab mengajak mereka untuk
masuk Islam.
Sebelum
beliau berkirim surat
kepada para raja dan pembesar tersebut, beliau membuat cincin dari perak yang
bertuliskan (berukir) “Muhammad Rasulullah”. Kata “Allah”
ditulis paling atas, kata “Rasul” ditulis di tengah, dan kata “Muhammad” di
tulis paling bawah.
Beliau
membuat cincin berukir “Muhammad Rasulullah” tersebut guna membubuhi cap pada
surat-surat yang akan beliau kirim. Adapun surat-surat
yang dikirim kepada para raja dan para pembesar tersebut diantaranya sebagai
berikut :
Surat
Dakwah kepada Heraklius, kaisar Romawi
Surat
yang dikirim kepada kaisar Romawi dibawa oleh Dihyah bin Khalifah Al-Kalbiy,
bunyinya demikian :
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ.
مِنْ مُحَمَّدٍ عَبْدِ اللهِ وَ رَسُوْلِهِ اِلَى هِرَقْلَ عَظِيْمِ
الرُّوْمِ.
سَلاَمٌ عَلَى مَنِ اتَّبَعَ اْلهُدَى، اَمَّا بَعْدُ: فَاِنّى
اَدْعُوْكَ بِدِعَايَةِ اْلاِسْلاَمِ. اَسْلِمْ تَسْلَمْ. اَسْلِمْ يُؤْتِكَ اللهُ
اَجْرَكَ مَرَّتَيْنِ. فَاِنْ تَوَلَّيْتَ فَاِنَّمَا عَلَيْكَ اِثْمُ
اْلاَرِيْسِيّيْنَ. وَ ياَهْلَ اْلكِتبِ تَعَالَوْا اِلى كَلِمَةٍ سَوَآءٍ
بَيْنَنَا وَ بَيْنَكُمْ اَنْ لاَّ نَعْبُدَ اِلاَّ اللهَ وَ لاَ نُشْرِكَ بِه
شَيْئًا وَّ لاَ يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مّنْ دُوْنِ اللهِ، فَاِنْ
تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ. البداية و النهاية 4:
658
Dengan
nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang.
Dari
Muhammad hamba Allah dan utusan-Nya.
Kepada
Hiraklius Pembesar Negara Ruum.
Semoga
keselamatan atas orang yang mengikuti petunjuk yang
benar.
Adapun
sesudah itu, sesungguhnya aku mengajak kepadamu kepada seruan Islam, maka dari
itu masuk Islam lah, niscaya engkau selamat. Masuk Islamlah, Allah akan memberi pahala kepadamu dua kali. Maka jika engkau
berpaling, sesungguhnya kamu akan mendapat dosa-dosa
segenap rakyat.
Dan,
wahai Ahli Kitab, marilah kepada satu kalimat yang sama
antara kami dan kalian, yaitu kita tidak menyembah melainkan hanya kepada Allah,
dan kita tidak mempersekutukan Dia dengan sesuatu pun, dan sebagian kita tidak
menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah, “Saksikanlah bahwa
sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)
[QS. Ali Imran : 64]”.
[Al-Bidaayah wan Nihaayah 4:658]
Menurut
riwayat surat
dakwah Nabi SAW itu dibawa oleh Dihyah Al-Kalbiy dengan disertai pesan beliau,
bahwa ia supaya datang lebih dulu ke Bushra menemui Harits bin Abu Syammar
Al-Ghassaniy, gubernur negeri Bushra untuk meminta bantuannya menyampaikan
surat
itu kepada raja Hiraklius, maka Dihyah pun melaksanakan pesan Nabi itu. Kebetulan raja Hiraklius pada waktu itu sedang berada di Iliya
(Baitul Maqdis, Palestina), karena sedang menyempurnakan
nadzarnya.
Sesampai
di kota
Himsha, Dihyah bertemu dengan raja Hiraklius dengan perantaraan Harits bin Abu
Syammar tersebut, lalu surat
dakwah dari Nabi SAW itu disampaikan kepadanya.
Surat
dakwah kepada Kisra Abrawaiz, raja Persia
Surat
yang dikirimkan kepada Kisra Abrawaiz raja
Persia
dibawa oleh shahabat ‘Abdullah bin Hudzafah As-Sahmiy, bunyinya demikian :
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ.
مِنْ مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ، اِلَى كِسْرَى عَظِيْمِ
فَارِسٍ.
سَلاَمٌ عَلَى مَنِ اتَّبَعَ اْلهُدَى، وَ امَنَ بِاللهِ وَ رَسُوْلِهِ
وَ شَهِدَ اَنْ لاَّ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ اَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ. اَدْعُوْكَ بِدِعَايَةِ اللهِ. فَاِنّى اَنَا
رَسُوْلُ اللهِ اِلَى النَّاسِ كَافَّةً ِلاُنْذِرَ مَنْ كَانَ حَيًّا وَ يَحِقَّ
اْلقَوْلُ عَلَى اْلكَافِرِيْنَ. اَسْلِمْ تَسْلَمْ، فَاِنْ اَبَيْتَ فَاِنَّمَا
عَلَيْكَ اِثْمُ اْلمَجُوْسِ. نور اليقين : 180
Dengan
nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang.
Dari
Muhammad Utusan Allah kepada Kisra, pembesar negara
Persia.
Semoga
keselamatan atas orang yang mengikuti petunjuk yang benar, yang beriman kepada
Allah dan kepada Rasul-Nya, dan yang telah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain
Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan bahwasanya Muhammad itu
hamba-Nya dan utusan-Nya. Aku menyeru kepadamu dengan seruan Allah, karena
sesungguhnya aku ini utusan Allah kepada seluruh ummat manusia, pemberi
peringatan kepada orang-orang yang hidup dan supaya pastilah ketetapan terhadap
orang-orang kafir. Masuk Islam lah, niscaya engkau selamat. Jika engkau enggan,
maka sesungguhnya bagimu dosa orang-orang Majusi.
[Nuurul Yaqiin hal. 180]
Surat
dakwah kepada Najasyi, raja Habsyi
Surat
yang dikirim kepada Najasyi, raja Habsyi dibawa oleh shahabat ‘Amr bin Umayyah
Adl-Dlamriy, bunyinya demikian :
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ.
مِنْ مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ اِلَى النَّجَاشِيّ اْلاَصْحَمِ مَلِكِ
اْلحَبْشَةِ،
سِلْمٌ اَنْتَ. فَاِنّى اَحْمَدُ اِلَيْكَ اللهَ الَّذِى لاَ اِلهَ
اِلاَّ هُوَ اْلمَلِكُ اْلقُدُّوْسُ السَّلاَمُ اْلمُؤْمِنُ اْلمُهَيْمِنُ. وَ
اَشْهَدُ اَنَّ عِيْسَى بْنَ مَرْيَمَ رُوْحُ اللهِ وَ كَلِمَتُهُ اَلْقَاهَا اِلَى
مَرْيَمَ اْلبَتُوْلِ الطَّيّبَةِ اْلحَصِيْنَةِ. فَحَمَلَتْ بِعِيْسَى فَخَلَقَهُ
اللهُ مِنْ رُوْحِهِ وَ نَفْخِهِ كَمَا خَلَقَ آدَمَ بِيَدِهِ وَ نَفْخِهِ. وَ
اِنّى اَدْعُوْكَ اِلَى اللهِ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ اْلمُوَالاَةِ عَلَى
طَاعَتِهِ. وَ اَنْ تَتَّبِعَنِى وَ تُؤْمِنَ بِالَّذِى جَاءَنِى، فَاِنّى رَسُوْلُ
اللهِ. وَ قَدْ بَعَثْتُ اِلَيْكَ ابْنَ عَمّى جَعْفَرًا وَ نَفَرًا مَعَهُ مِنَ
اْلمُسْلِمِيْنَ. فَاِذَا جَاءَكَ فَاقْرِهِمْ وَ دَعِ التَّجَبُّرَ فَاِنّى
اَدْعُوْكَ وَ جُنُوْدَكَ اِلَى اللهِ فَقَدْ بَلَّغْتُ وَ نَصَحْتُ فَاقْبَلُوْا
نُصْحِى. وَ السَّلاَمُ عَلَى مَنِ اتَّبَعَ اْلهُدَى. منهاج الصالحين:
761
Dengan
nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang.
Dari
Muhammad Utusan Allah kepada Najasyi Al-Ashham raja Habsyi, semoga keselamatan
atas engkau.
Sesungguhnya
saya memuji Allah di hadapanmu yang tidak ada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha
Suci, Pemberi keselamatan, Pemberi keamanan serta Yang Maha Pemelihara, dan aku
bersaksi bahwasanya ‘Isa putra Maryam itu ruh Allah dan kalimat-Nya yang telah
Ia berikan kepada Maryam, gadis yang suci lagi memelihara diri, lalu ia
mengandung ‘Isa, kemudian Allah menciptakannya dari ruh-Nya dan tiupan-Nya
sebagaimana Dia menciptakan Adam dengan tangan-Nya dan
tiupan-Nya.
Dan
sesungguhnya aku menyeru kamu kepada Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu
bagi-Nya, dan untuk setia thaat kepada-Nya, dan supaya engkau mengikutiku, dan
percaya kepada apa yang telah datang kepadaku, karena sesungguhnya aku ini
utusan Allah. Dan sungguh aku telah menyuruh Ja’far anak
pamanku kepadamu beserta serombongan kaum muslimin. Maka jika datang
kepadamu, muliakanlah mereka itu, dan tinggalkanlah kesombongan. Sesungguhnya aku mengajakmu dan mengajak bala tentaramu kepada
Allah. Dan sungguh aku telah menyampaikan dan menasehatimu, maka
terimalah nasehatku. Semoga keselamatan atas orang yang
mengikuti petunjuk yang benar.
[Minhaajus Shaalihin hal. 761]
Surat
dakwah kepada Muqauqis, gubernur Mesir
Surat
yang dikirim kepada Muqauqis, gubernur Mesir, dibawa oleh shahabat Hathib bin
Abu Balta’ah, bunyinya demikian :
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ.
مِنْ مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ اِلَى اْلمُقَوْقِسِ عَظِيْمِ
اْلقِبْطِ.
سَلاَمٌ عَلَى مَنِ اتَّبَعَ اْلهُدَى. اَمَّا بَعْدُ: فَاِنّى
اَدْعُوْكَ بِدِعَايَةِ اْلاِسْلاَمِ. اَسْلِمْ تَسْلَمْ، يُؤْتِكَ اللهُ اَجْرَكَ
مَرَّتَيْنِ. فَاِنْ تَوَلَّيْتَ فَاِنَّمَا عَلَيْكَ اِثْمُ اْلقِبْطِ. وَ ياَهْلَ
اْلكِتبِ، تَعَالَوْا اِلى كَلِمَةٍ سَوَآءٍ بَيْنَنَا وَ بَيْنَكُمْ اَنْ لاَّ
نَعْبُدَ اِلاَّ اللهَ وَ لاَ نُشْرِكَ بِه شَيْئًا وَّ لاَ يَتَّخِذَ بَعْضُنَا
بَعْضًا اَرْبَابًا مّنْ دُوْنِ اللهِ، فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا
بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ. نور اليقين: 179
Dengan
nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang.
Dari
Muhammad utusan Allah kepada Muqauqis, pembesar Qibthi
(Mesir)
Semoga
keselamatan atas orang yang mengikuti petunjuk yang
benar.
Adapun
sesudah itu, sesungguhnya aku menyeru kepadamu dengan seruan Islam, masuk Islam
lah, niscaya engkau selamat. Allah akan memberi pahala
kepadamu dua kali. Jika engkau berpaling, maka sesungguhnya bagimu dosa segenap
rakyat Qibthi. Dan wahai ahli kitab, marilah kepada suatu kalimat yang sama antara kami dan kalian, yaitu kita tidak menyembah
kecuali kepada Allah, dan kita tidak mempersekutukan Dia dengan sesuatu pun, dan
sebagian kita tidak menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah.
Jika mereka berpaling, maka katakanlah, “Saksikanlah bahwa sesungguhnya kami
adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”.
[Nuurul Yaqiin : 179]
Surat
dakwah kepada Al-Harits bin Abu Syammar Al-Ghassaniy
Surat
yang dikirim kepada Al-Harits bin Abu Syammar wakil kaisar Rum di Damaskus
dibawa oleh Syuja’ bin Wahab, bunyinya demikian
:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ.
مِنْ مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ اِلَى اْلحَارِثِ بْنِ اَبِى
شَمَّرٍ.
سَلاَمٌ عَلَى مَنِ اتَّبَعَ اْلهُدَى وَ امَنَ بِاللهِ وَ صَدَقَ. وَ
اِنّى اَدْعُوْكَ اَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، يَبْقَى لَكَ
مُلْكُكَ. منهاج الصالحين: 772
Dengan
nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang.
Dari
Muhammad Utusan Allah kepada Al-Harits bin Abu
Syammar.
Semoga
keselamatan atas orang yang mengikuti petunjuk yang benar, dan percaya kepada
Allah serta berlaku benar.
Dan
sesungguhnya aku menyeru engkau agar percaya kepada Allah Yang Maha Esa, tidak
ada sekutu bagi-Nya, dan supaya kekal kerajaanmu padamu.
[Minhaajush Shaalihiin : 772]
Menurut
riwayat, setiba di Damaskus shahabat Syuja’ lalu menyampaikan
surat
itu kepada Al-Harits. Ketika itu Al-Harits sedang bersiap-siap berangkat ke
Iliya untuk menyambut kedatangan Hiraklius, kaisar Romawi, yang sedang dalam
perjalanan menuju ke kota
tersebut untuk menyempurnakan nadzarnya di Baitul Maqdis.
Surat
dakwah kepada Mundzir bin Sawa, raja Bahrain
Surat
yang dikirim kepada Al-Mundzir bin Sawa, raja
Bahrain
wakil raja Kisra, dibawa oleh Ibnul-Hadlramiy, bunyinya demikian :
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ.
(مِنْ مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ اِلَى اْلمُنْذِرِ بْنِ
سَاوَى).
اَسْلِمْ اَنْتَ فَاِنّى اَحْمَدُ اِلَيْكَ اللهَ الَّذِى لاَ اِلهَ
اِلاَّ هُوَ. اَمَّا بَعْدُ: فَاِنَّ مَنْ صَلَّى صَلاَتَنَا وَ اسْتَقْبَلَ
قِبْلَتَنَا وَ اَكَلَ ذَبِيْحَتَنَا فَذلِكَ اْلمُسْلِمُ. لَهُ ذِمَّةُ اللهِ وَ
ذِمَّةُ الرَسُوْلِ. فَمَنْ اَحَبَّ ذلِكَ مِنَ اْلمَجُوْسِ فَاِنَّهُ اَمِنَ. وَ
مَنْ اَبَى فَاِنَّ عَلَيْهِ اْلجِزْيَةَ. نور اليقين:181
Dengan
nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang.
(Dari
Muhammad Utusan Allah kepada Al-Mundzir bin Sawa).
Masuk
Islam lah engkau, sesungguhnya saya memuji kepada Allah di hadapanmu, yang tidak
ada Tuhan selain Dia.
Adapun
sesudah itu, sesungguhnya barangsiapa yang mengerjakan shalat sebagaimana shalat
kami, dan berqiblat pada qiblat kami serta memakan sembelihan kami, maka itulah
orang Islam, baginya mendapat jaminan Allah dan jaminan Rasul-Nya, maka
barangsiapa diantara orang Majusi menyukai yang demikian, sesungguhnya ia aman,
dan barangsiapa yang menolak, maka wajib baginya membayar jizyah.
[Nuurul Yaqiin hal. 181]
Surat
dakwah kepada Haudzah bin ‘Ali, raja Yamamah
Surat
yang dikirim kepada Haudzah bin ‘Ali, raja negeri Yamamah dibawa oleh Salith bin
‘Amr Al-’Amiriy, bunyinya demikian
:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ.
مِنْ مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ اِلَى هَوْذَةَ بْنِ
عَلِيّ.
سَلاَمٌ عَلَى مَنِ اتَّبَعَ اْلهُدَى. وَ اعْلَمْ اَنَّ دِيْنِى
سَيَظْهَرُ اِلَى مُنْتَهَى اْلخَفّ وَ اْلحَافِرِ، فَاَسْلِمْ تَسْلَمْ وَ
اَجْعَلْ لَكَ مَا تَحْتَ يَدَيْكَ. نور اليقين: 182
Dengan
nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang.
Dari
Muhammad Utusan Allah kepada Haudzah bin ‘Ali.
Semoga
keselamatan atas orang yang mengikuti petunjuk yang
benar.
Ketahuilah
bahwa sesungguhnya agama saya ini akan tampak sampai ke
ujung sepatu dan kuku (mendapat kemenangn sepenuhnya), maka dari itu masuk
Islamlah engkau, niscaya engkau selamat. Dan saya menjadikan untuk engkau apa yang ada di bawah kekuasaanmu.
[Nuurul Yaqiin hal. 182]
Surat
dakwah kepada Amir Bushra
Menurut
riwayat, Nabi SAW juga mengirim surat
dakwah kepada Amir kota
Bushra, suatu kota
yang termasuk bagian daerah negeri Syam. Surat
itu dibawa oleh shahabat Al-Harits bin Umair Al-Azdiy. Tetapi
ketika utusan itu sampai di Mut’ah, mendadak bertemu dengan Syurahbil bin
‘Amr
Al-Ghassaniy,
ia
adalah seorang kepala daerah itu.
Al-Harits
ditanya oleh Syurahbil, “Akan ke mana kamu ?”. Al-Harits menjawab, “Saya mau ke Syam”. Syurahbil bertanya
lagi, “Barangkali engkau utusan Muhammad ?”. “Ya, betul”, jawab Al-Harits. Seketika itu
Al-Harits ditangkap kemudian dipenggal lehernya. Sehingga Al-Harits tidak
sampai bertemu dengan Amir kota
Bushra tersebut. [Nuurul Yaqiin hal. 177]
Tentang
bagaimana bunyi surat
dakwah yang dibawanya, di dalam kitab-kitab tarikh yang ada belum kami
ketahui.
Demikianlah
diantara surat-surat dakwah Nabi SAW yang dikirimkan kepada para raja dan para
pembesar.
mas, boleh nanya?
BalasHapusitu ngambil dari nurul yaqin yang gimana ya?
ijin comot dulu