1/22/2013

MEWASPADAI ALIRAN SESAT MEMPERKUAT AQIDAH UMMAT



اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ اَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِاْلهُدَى وَ دِيْنِ اْلحَقّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدّيْنِ كُلّهِ، وَ لَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ، لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ، صَلَوَاتُ اللهِ عَلَيْهِ وَ عَلَى آلِهِ وَ اَصْحَابِهِ  اَجْمَعِيْنَ. اَمَّا بَعْدُ:
فَيَا عِبَادَ اللهِ، اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَ لاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَ اَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Kaum muslimin dan muslimat jama'ah shalat Iedul Adlha rahimakumullah, puji syukur kita haturkan ke hadlirat Allah SWT yang telah banyak memberikan kemudahan kepada kita semua untuk dapat merayakan Iedul Adlha 1428 H dengan takbir, tahlil, tahmid, shalat Ied berjama'ah dan sebentar lagi dengan menyembelih hewan qurban.
اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ وَِللهِ اْلحَمْدُ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ اْلكَرِيْمِ. اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ : وَمَنْ اَحْسَنُ دِيْنًا مِمَّنْ اَسْلَمَ وَجْهَه ِللهِ وَ هُوَ مُحْسِنٌ وَ اتَّبَعَ مِلَّةَ اِبْرهِيْمَ حَنِيْفًا وَ اتَّخَذَ اللهُ اِبْرهِيْمَ خَلِيْلاً. النساء: 125
Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlash menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus ? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya. [QS An-Nisaa : 125].
Kaum muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah, dengan nada bertanya Allah menyampaikan wahyu-Nya. Bukan untuk dijawab dengan lisan, tetapi untuk dibenarkan dengan keyakinan dan perbuatan. Islam agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW ini hakekatnya merupakan kelanjutan dari agama Ibrahim yang lurus. Ibrahim AS sebagai Bapak Monotheisme telah mewariskan tauhid yang murni. Rasulullah Muhammad SAW telah mengembalikan Islam kepada kemurniannya setelah sekian lama dikotori oleh penuhanan Uzair oleh orang-orang Yahudi dan dikotori oleh penuhanan Isa al Masih oleh orang-orang Nashrani.
وَ قَالَتِ الْيَهُودُ عُزَيْرٌ ابْنُ اللهِ وَ قَالَتِ النَّصَارَى اْلمَسِيْحُ ابْنُ اللهِ ذلِكَ قَوْلُهُمْ بِاَفْوَاهِهِمْ يُضَاهِئُوْنَ قَوْلَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ قَبْلُ قَاتَلَهُمُ اللهُ اَنَّى يُؤْفَكُوْنَ. التوبة: 30
Orang-orang Yahudi berkata, " Uzair itu putera Allah" dan orang Nashrani berkata, "Al Masih itu putera Allah". Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah-lah mereka; bagaimana mereka sampai berpaling? (QS 9: 30)
Disebabkan karena perbuatannya yang tidak sesuai dengan kebenaran orang-orang Yahudi dimasukkan ke dalam kelompok Al-Maghdluub (orang-orang yang dimurkai). Dan karena kesesatannya orang-orang Nasrani dimasukkan ke dalam kelompok Adl-Dlaalliin (orang-orang yang tersesat). Kita tidak ingin menjadi orang yang dimurkai Allah dan kita juga tidak ingin menjadi orang yang tersesat.
Dalam beberapa bulan terakhir ini kita menyaksikan sendiri semangat masyarakat luas yang membara untuk mempelajari agama dengan kemunculan Radio Dakwah MTA FM. Dengan tekun mereka mendengarkan radio dan berangsur-angsur mereka meninggalkan tradisi yang menyimpang dari jalan yang lurus dan beramal seperti apa yang dituntunkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Banyak diantara mereka yang tidak puas hanya dengan mendengarkan radio dan berinteraksi dengan menggunakan pesawat telepon, lalu mendatangi Pengajian Ahad Pagi sendiri-sendiri maupun berombongan. Lebih dari itu, banyak diantara mereka yang kemudian membentuk kelompok-kelompok kajian baru untuk mempelajari agama dengan benar, langsung dari sumbernya yakni Al-Qur'an dan As-Sunnah. Namun di tengah antusiasme masyarakat yang sedang menemukan kebenaran tersebut kita dikejutkan oleh munculnya aliran sesat, Al-Qiyadah Al-Islamiyah. Aliran sesat yang didirikan oleh Ahmad Mushaddeq ini mengajarkan sinkretisme, yakni penggabungan antara ajaran Islam dan Kristen, mau mengamalkan ajaran kitab-kitab suci  terdahulu, dan tampil dengan toleransi tinggi, sehingga cepat mendapat simpati orang-orang awam. Hanya dalam beberapa tahun saja pengikutnya di seluruh Indonesia sudah mencapai 41 ribu orang. Hal ini mengingatkan kita kepada Ahli Kitab yang telah sesat dan menyesatkan banyak orang, seperti firman Allah SWT :
قُلْ ياَهْلَ الْكِتبِ لاَ تَغْلُوْا فِيْ دِيْنِكُمْ غَيْرَ اْلحَقّ وَ لاَ تَتَّبِعُوْآ اَهْوَآءَ قَوْمٍ قَدْ ضَلُّوْا مِنْ قَبْلُ وَ اَضَلُّوْا كَثِيْرًا وَ ضَلُّوْا عَنْ سَوَآءِ السَّبِيْلِ. المائدة: 77
Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus". [QS Al-Maaidah : 77]
Yang lebih menggemparkan lagi Ahmad Mushaddeq yang mengangkat dirinya sebagai Nabi dan Rasul itu mengaku telah menerima wahyu dalam bahasa Indonesia setelah bertapa selama 40 hari 40 malam di pertapaan Gunung Bunder, Bogor. Dengan lancang dia telah merubah syahadat dan merombak syari'at Islam. Shalat lima waktu, puasa Ramadlan, dan ibadah Haji tidak lagi menjadi kewajiban bagi para pengikutnya. Nabi palsu yang memilih gelarnya sendiri sebagai Al-Masih Al-Mau'ud itu hanya mensyari'atkan shalat malam saja. Shalla yushalli yang bermakna bersembahyang, shalat atau berdo'a itu dia kacaukan dengan washala yashilu yang berarti menyambung, dalam arti menyambung silaturahim. Bagi pengikutnya bersilaturahim, berkunjung ke rumah tetangga dalam rangka menyebarkan ajarannya itu sudah termasuk shalat. Na'udzubillah. Maka pantas para pengikutnya begitu gigih mengunjungi sanak kerabat dan tetangga dalam rangka berdakwah. Betapa lemahnya pemahaman umat ini akan bahasa Arab dan agama mereka, sehingga mudah tertipu oleh nabi palsu. Menjadi tantangan bagi kita semua terutama para alim ulama, ustadz, kyai dan da'i untuk meningkatkan kesungguhan dalam memahamkan umat Islam terhadap agama mereka sendiri.
Kaum muslimin dan muslimat jama'ah shalat Iedul Adha yang berbahagia Allah swt telah menegaskan di dalam Al Qur'an, bahwa Rasulullah Muhammad saw adalah nabi yang terakhir. Beliau adalah penutup dari serangkaian para nabi yang pernah diutus-Nya ke dunia.
 مَا كَانَ مُحَمَّدٌ اَبَا اَحَدٍ مّنْ رّجَالِكُمْ وَ لكِنْ رَّسُوْلَ اللهِ وَ خَاتَمَ النَّبِيّيْنَ وَ كَانَ اللهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًا. الاحزاب: 40
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. [QS Al-Ahzaab : 40]
Sebenarnya hanya dengan membaca terjemah ayat tersebut dalam bahasa Indonesia mudah difahami bahwa Allah tidak akan mengutus lagi seorang nabi setelah nabi Muhammad saw. Akan tetapi karena kepandaiannya bersilat lidah para pengikut Ahmad Mushaddeq yang sebagian besar awam dalam bidang agama itu banyak yang tertipu. Dia telah memanipulasi arti khatamannabiyyiina menjadi cincin para nabi, bukan penutup para nabi. Dengan memaknainya sebagai cincin para nabi dia merasa mendapatkan azaz legalitas untuk mengangkat diri sebagai nabi baru. Membuka pintu nubuwwah palsu dan kedatangan nabi-nabi baru yang membahayakan aqidah umat Islam.
Kehadiran para pembohong yang mendabik diri sebagai nabi itu jauh hari telah diramalkan oleh Rasulullah saw. Sehingga para ulama yang faham akan agama tidak akan terkejut menghadapi nabi-nabi palsu yang akan datang silih berganti. Dalam satu hadist yang dikeluarkan oleh Ibnu Hibban Rasulullah saw bersabda :
اِنَّماَ اَخاَفُ عَلَى اُمَّتِى اْلاَئِمَّةَ اْلمُضِلّيْنَ وَ اِذَا وُضِعَ السَّيْفُ فِي اُمَّتِى لَمْ يُرْفَعْ عَنْهَا اِلَى يَوْمِ اْلقِيَامَةِ، وَلاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى يَلْحَقَ قَبَائِلُ مِنْ اُمَّتِى بِالْمُشْرِكِيْنَ وَ حَتَّى تُعْبَدَ اْلاَوْثاَنُ وَ اِنَّهُ سَيَكُوْنُ فِى اُمَّتِى ثَلاَثُوْنَ كَذَّابُوْنَ كُلُّهُمْ يَزْعُمُ اَنَّهُ نَبِيٌّ وَاِنّى خَاتَمُ النَّبِيّيْنَ لاَ نَبِيَّ بَعْدِي وَ لَنْ تَزَالَ طَائِفَةٌ مِنْ اُمَّتِى عَلَى الحَقّ ظَاهِرِيْنَ لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ يَحْذُلُهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ اَمْرُ اللهِ. ابن حبان 16: 221
Yang aku takutkan atas umatku hanyalah pemimpin-pemimpin yang sesat. Dan apabila pedang diletakkan pada umatku, maka tidak akan mengangkatnya sampai hari qiyamat. Padahal hari qiyamat itu tidak akan terjadi sehingga qabilah-qabilah dari ummatku mengikuti orang-orang musyrik, dan sehingga  mereka menyembah berhala. Dan sungguh akan ada di tengah-tengah ummatku 30 orang pembohong dan mereka semuanya akan mendabik diri sebagai nabi, padahal aku adalah penutup para nabi dan tidak ada nabi lagi sesudahku. Dan selalu ada segolongan ummatku yang menegakkan kebenaran, orang-orang yang menentangnya tidak akan mendatangkan madlarat kepada mereka hingga datang keputusan Allah. (HR Ibnu Hibban Juz 16 hal 221)
Dari hadist di atas kita dapat mengambil beberapa pelajaran terkait dengan kedatangan nabi palsu. Yang pertama akan datang banyak pembohong di tengah-tengah ummat Islam, sehingga umat Islam perlu senantiasa meningkatkan kewaspadaan mereka. Kalau tidak waspada ummat akan mudah ditipu dan disesatkan. Yang ke dua para pembohong itu akan mengaku sebagai nabi, sehingga berpotensi merusak aqidah umat Islam. Untuk itu ummat perlu dibekali dengan ilmu yang luas dan iman yang kuat agar tidak mudah dibohongi. Yang ke tiga, hadist di atas menegaskan bahwa nabi Muhammad SAW adalah nabi yang terakhir dan tidak akan ada nabi lagi sesudah nabi Muhammad SAW. Kata kunci laa nabiya ba'diy yang berarti tidak ada nabi sesudahku menjadi dalil paripurna untuk menafsirkan khataman nabiyyiina sebagai penutup para nabi dan tidak bisa lagi dibelokkan menjadi cincin para nabi. Betapapun hebatnya para pembohong itu, tidak mungkin mereka mengalahkan Allah.
وَ مَكَرُوْا وَ مَكَرَ اللهُ وَ اللهُ خَيْرُ اْلمَاكِرِيْنَ. ال عمران: 54
Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. [QS Ali Imraan : 54]
Apalagi di dalam hadist yang dikeluarkan oleh Imam Bukhari dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW menyatakan bahwa perumpamaan kedatangan beliau sebagai nabi dan para nabi lain itu bagaikan seorang yang membangun sebuah bangunan dengan menggunakan batu bata dan nabi Muhammad SAW adalah batu bata yang terakhir dari bangunan tersebut.
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اِنَّ مَثَلِى وَ مَثَلَ اْلاَنْبِيَاءِ مِنْ قَبْلِى كَمَثَلِ رَجُلٍ بَنَى بَيْتًا فَاَحْسَنَهُ وَ اَجْمَلَهُ اِلاَّ مَوْضِعَ لَبِنَةٍ مِنْ زَاوِيَةٍ فَجَعَلَ النَّاسُ يَطُوْفُوْنَ بِهِ وَ يَعْجَبُوْنَ لَهُ وَ يَقُوْلُوْنَ هَلاَّ وُضِعَتْ هذِهِ اللَّبِنَةُ. قَالَ: فَاَنَا اللَّبِنَةُ وَ اَنَا خَاتِمُ النَّبِيّيْنَ. البخارى 4: 162
Dari Abu Hurairah RA, dia berkata : Bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya perumpamaanku dan perumpamaan para nabi sebelum aku adalah seperti seorang laki-laki yang membangun sebuah rumah. Ia membaguskan dan memperindah rumahnya, kecuali tempat sebuah bata di sebuah sudut. Lalu orang-orang mengelilingi dan mengagumi rumah itu, dan mereka berkata, "Alangkah baiknya sebuah bata itu diletakkan". Beliau bersabda : Akulah bata itu dan akulah penutup nabi-nabi". [HR. Bukhari juz 4, hal. 162]
Berdasarkan dalil-dalil yang telah dipaparkan di atas, dapat kita simpulkan bahwa pintu kenabian telah ditutup Allah rapat-rapat. Tidak akan ada lagi nabi sesudah nabi Muhammad SAW sampai hari kiamat. Maka bila ada orang yang mendabik diri sebagai nabi dengan penampilan, kepandaian, dan argumentasi sehebat apapun dapat kita pastikan bahwa dia termasuk PEMBOHONG. Sehingga gelar yang tepat bukanlah Al-Masiihil-Mau'ud, tetapi Al-Masiihid-Dajjal.
اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ وَِللهِ اْلحَمْدُ
Majlis Tafsir Al-Qur'an (MTA) mengucapkan selamat kepada Majlis Ulama Indonesia (MUI), Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (PAKEM), aparat Kejaksaan, dan Kepolisian yang telah bekerjasama secara sinergis dan bergerak dengan cepat mencegah meluasnya aliran sesat tersebut. Semoga di masa mendatang kerja-sama diantara lembaga-lembaga tersebut dapat dipertahankan, bahkan lebih ditingkatkan lagi. Lebih jauh MUI telah mengeluarkan 10 Kriteria Aliran Sesat yang merupakan indikator bahwa sebuah aliran dapat dikatakan sesat. Kesepuluh kriteria yang dapat memudahkan umat Islam untuk menentukan aliran sesat itu kami kutipkan dari harian REPUBLIKA, 7 November 2007, seperti apa adanya di bawah ini:
10 Kriteria Aliran Sesat
  1.  Mengingkari salah satu rukun iman yang 6.
  2.  Meyakini atau mengikuti aqidah yang tidak sesuai dengan Alquran dan sunnah.
  3.  Meyakini turunnya wahyu setelah Al-Quran.
  4.  Mengingkari otentisitas atau kebenaran isi Al-Quran.
  5.  Melakukan penafsiran Al-Quran yang tidak berdasarkan kaidah-kaidah tafsir.
  6.  Mengingkari kedudukan hadist nabi sebagai sumber ajaran Islam.
  7.  Menghina, melecehkan, dan atau merendahkan para nabi dan rasul.
  8.  Mengingkari nabi Muhammad sebagai nabi dan rasul terakhir.
  9.  Mengubah, menambah dan atau mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan oleh syariah, seperti hajji tidak ke baitullah, shalat wajib tidak 5 waktu.
10.  Mengkafirkan sesama muslim tanpa dalil syar'i seperti mengkafirkan muslim hanya karena bukan kelompoknya.
Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah dari ke sepuluh kriteria di atas 8 di antaranya menyoroti masalah aqidah (nomor 1-8), satu manipulasi masalah ibadah (nomor 9) dan satu lagi manipulasi masalah mu'amalah (10). Dari pengelompokkan tersebut nampak semakin jelas bahwa jebakan yang menjerat dan menyesatkan umat dalam hal aqidah sangat banyak, sehingga perlu mendapatkan perhatian yang serius. Kita ambil sebagai contoh butir nomor 4 masalah otentisitas dan kebenaran Al-Qur'an. Otentisitas dan kebenaran Al-Qur'an masih banyak diperdebatkan di dunia maya, dunia internet. Terutama oleh golongan non-muslim yang berusaha untuk menggoyahkan keimanan umat Islam terhadap kitab Allah tersebut. Padahal Allah SWT berfirman :
اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذّكْرَ وَ اِنَّا لَه لَحَافِظُوْنَ. الحجر: 9
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. [QS Al-Hijr : 9]
Allah juga menjamin bahwa kebathilan tidak akan menyentuh Al-Qur'an baik dari depan maupun dari belakangnya.
لاَ يَأْتِيْهِ اْلبَاطِلُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَ لاَ مِنْ خَلْفِه تَنْزِيْلٌ مّنْ حَكِيْمٍ حَمِيْدٍ
Yang tidak datang kepadanya (Al-Qur'an) kebathilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji. [QS Al-Fushshilat : 42]
Tidak layak sama sekali Al-Qur'an sebagai wahyu Allah untuk diragukan kebenarannya. Rasulullah SAW dan para sahabat telah membuktikan kebenaran itu dalam kehidupan yang nyata.
ذلِكَ الْكِتبُ لاَ رَيْبَ فِيهِ هُدًى للْمُتَّقِيْنَ. البقرة: 2
Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. [QS Al-Baqarah : 2]
Bahkan bagi orang yang meragukan bahwa Al-Qur'an itu berasal dari Allah, maka Allah memberikan tips untuk mengujinya yakni kalau Al-Qur'an bukan dari Allah pasti di dalamnya terdapat pertentangan yang banyak.
اَ فَلاَ يَتَدَبَّرُوْنَ اْلقُرْانَ وَ لَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللهِ لَوَجَدُوْا فِيْهِ اخْتِلاَفًا كَثِيْرًا. الساء: 82
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur'an ? Kalau kiranya Al-Qur'an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. [QS An-Nisaa : 82]
Lebih spektakuler lagi Allah SWT menantang orang-orang yang meragukannya untuk berhimpun dan saling bantu membantu membuat satu surat saja yang dapat menandingi Al-Qur'an, pasti tidak akan mampu.
وَ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مّمَّا نَزَّلْنَا عَلى عَبْدِنَا فَأْتُوْا بِسُوْرَةٍ مّنْ مّثْلِه وَ ادْعُوْا شُهَدَآءَكُمْ مّنْ دُوْنِ اللهِ اِنْ كُنْتُمْ صَادِقِيْنَ(23) فَاِنْ لَّمْ تَفْعَلُوْا وَ لَنْ تَفْعَلُوْا فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِيْ وَقُوْدُهَا النَّاسُ وَ اْلحِجَارَةُ اُعِدَّتْ لِلْكَافِرِيْنَ(24). البقرة: 23-24
Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al-Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuat (nya) dan pasti kamu tidak akan dapat membuat (nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir. (QS Al-Baqarah : 23-24)
Subhanallah, tantangan tersebut sudah berjalan selama sekitar 14 abad tetapi tidak ada satu kelompok manusiapun yang berani mendabik diri dapat membuat satu surat yang sebanding dengan Al-Qur'an. Karena fakta yang terjadi di lapangan demikian, maka tidak layak bagi umat Islam untuk meragukan apalagi mengingkari kebenaran Al-Qur'an. Pengingkaran terhadap nabi Muhammad SAW sebagai nabi yang terakhir berarti pengingkaran terhadap Al-Qur'an. Sedang pengingkaran terhadap Al-Qur'an berarti pengingkaran terhadap rukun iman. Orang yang telah terlanjur berbuat demikian wajib atasnya untuk bertaubat dengan taubatan nasuha. Termasuk para mantan pengikut Al-Qiyadah Al-Islamiyah, mereka harus bertaubat, memperbaharui syahadat, dan kembali menegakkan syari'at yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya bagi seluruh umat Islam dimanapun mereka berada sepanjang masa.
Kita sangat berharap di masa mendatang umat Islam menjadi lebih pandai dalam menilai aliran sesat. Sehingga tidak lagi terjadi satu kelompok yang teguh mengajak umat Islam kembali kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah dituduh sebagai aliran sesat. Kelompok yang konsisten dalam menjaga keaslian dan kemurnian ajaran Islam dituduh sebagai agama baru. Sedangkan mereka yang banyak berbuat bid'ah dengan menambah dan mengurangi pokok-pokok ibadah dikatakan ahlussunnah.
Barisan umat Islam perlu dirapatkan untuk menghadapi aliran sesat. Tali silaturrahim di antara para pemimpin mereka perlu ditingkatkan untuk mengendorkan tensi dan mengurangi friksi yang terjadi di lapangan.
Dialog dari hati ke hati perlu diintensifkan untuk menghindari kekakuan kebijakan dan langkah yang kontra produktif. Dengan kembali kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah kita berharap Allah akan mengembalikan kewibawaan umat. Dengan menjaga kemurnian aqidah, menegakkan syari'ah dalam kehidupan sehari-hari kita berharap Allah akan mengembalikan kejayaan Islam. Dengan mempertebal keimanan dan meningkatkan ketaqwaan kita berharap semoga Allah menunjuki kita ke jalan yang diridlai-Nya.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَ اِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَ تَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّ فِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَّ قِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang kehidupan Dunia

  TENTANG DUNIA فعَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ ...